Tanggal 7 Agustus 2020, hari Jumat adalah jatah saya wfh work from home, kesempatan ini saya jadikan untuk wisata ke Pantai Ujung Genteng, lokasinya bener2 ada di Ujung Sukabumi, pasti jauh beuuddd ini mah… Tadinya saya ingin berangkat Kamis malam atau malam Jumat, tapi kawan saya gak bisa kalau Kamis malam, dia bisa ke Ujung Genteng hari Jumat pagi, ga papa deh, lagian cuman ke pantai doank pan…. Kami sepakat ke Ujung Genteng naik motor, kawan saya punya motor matic, sedangkan motor saya kan motor sport, setelah menimbang-nimbang, kami sepakat naik motor matic. 1. Lewat Cikidang Jam hari Jumat pagi kami berangkat dari rumah otw ke Ujung Genteng, kami memilih lewat keradenan, lanjut lewat Pajajaran Bogor, lanjut Ciawi, lanjut Setu Lido, sampai akhirnya kami belok kanan via Cikidang, kondisi jalan Cikidang memang lumayan ekstrim tapi relatif lebih lancar dibandingkan jika kami lewat pasar Cibadak, sebelum memasuki jalan yang benar-benar ekstrim kami mampir dulu ke masjid untuk sholat Jumat, sekalian istirahat gaessss, setelah sholat Jumat kami lanjut naik motor. 2. Lewat Waluran Setelah melewati jalan yang cukup ekstrim, akhirnya kami sampai di pelabuhan ratu, kami pun mampir dulu di pantai Citepus dan pantai karang Hawu, setelah foto2 sebentar kami lanjut ke arah pantai ujung genteng, kami balik arah menuju pertigaan bagbagan, dan akan melalui waluran, sebelum masuk kawasan waluran atau setelah melewati pertigaan bagbagan kami mapir ke bengkel untuk ganti kanvas rem belakang, cuman sebentar doank prosesnya kanvas rem sudah diganti dengan yang baru, harganya Rp. 50 rebong, ternyata sekarang sudah masuk waktu ashar kami lanjut berangkat menuju waluran, kondisi jalan di waluran jangan di anggap enteng, jalannya berkelok, menurun dan menanjak, dengan sisi kiri jalan jurang, memang sih tidak seekstrim Cikidang, tapi kita harus tetap fokus di kawasan waluran. 3. Ban motor meledak Masih di kawasan waluran perut kami mulai keroncongan, kami pun mampir ke warteg untuk makan siang yang sangat telat, sekalian istirahat dan sholat ashar. Setelah kelar makan, sholat dan istirahat sebentar kami lanjut otw menuju ujung genteng. Sekarang giliran saya yang bawa motor, kawan saya sekarang yang di bonceng, baru beberapa meter saya kendarai kok motor nya oleng yaw? Ban nya kayak mau copot gitu deehh, lalu saya bilang ke kawan saya “kok gak enak banget motornya, kayak mau copot gitu bannya” lalu kawan saya bilang dengan nada ngeledek, “lagian bawa motor nya pelan banget, kalo pelan emang gitu, coba deh ngebut dikit pasti motornya gak oleng” kemudian saya coba ngebut dikit, tapi kok malah parah olengnya, akhirnya saya minta agar teman saya cek ban, ” gak papa kelesss, jangan lebaayyy deh, hayoo lanjut udah sore tauuu, makanya ngebut dikit broohh” gokil nih orang, motor oleng begini malah disuruh ngebut kalo ada apa-apa bisa-bisa nyemplung ke jurang neehhh. Oke saya ngebut dikit, baru juga beberapa meter tiba-tiba terdengar suara ledakan DUUAARRRR!!!! saya bilang, eh suara apaan tuh jangan-jangan ban motor lu pecah, berenti dulu deh, coba lu cek ban depan, kemudian temen saya melihat ban motornya dan memang pecah, ban luar pecah ban dalem juga pecah, waahhh kacau nehhh malah di tengah hutan pula, hawatir gak ada bengkel, malah udah jam 5 sore. Tapi masih untung pecahnya gak di turunan ekstrim atau diturunan Cikidang hehehe. Akhirnya mau gak mau kami cari bengkel, saya naik motor dan kawan saya jalan kaki, setelah tengok kiri dan tengok kanan jalan, saya liat ada bengkel motor kecil, saya pun segera mampir, si Abang langsung bilang ban luar dan ban dalem pecah dan harus di ganti, tapi si Abang gak punya stok ban luar dan ban dalem, tapi dia bisa bantu untuk beli ke bengkel lain, dengan catatan saya harus kasih uang dulu 180 ribu, karena dia gak punya duit untuk beli ban di bengkel lain, tanpa tawar menawar saya langsung kasih duit 180 ribu ke si Abang dan dia langsung pergi ke bengkel naik motor, gak lama kemudian temen saya nyampe juga ke bengkel, singkat cerita akhirnya motor sudah di ganti bannya, dan kami siap2 melanjutkan perjalanan. 4. Pantai Ujung Genteng Setelah melewati waluran, kami sampai di wilayah surade pas magrib, kami melihat ada pengendara motor di depan kami terjatuh di tengah jalan, kami pun segera membantu, dan warga sekitar pun ikut menolong pemuda naas itu, rupanya pemuda itu keserempet mobil dan sang pemilik mobil kabur lari dari tanggung jawab, gak tau juga deehh yang salah yang naik motor atau yang bawa mobil, kejadian begitu cepat, kemudian warga sekitar semakin banyak yang menolong pemuda malang itu, karena sudah banyak yang menolong kami segera lanjut meluncur ke Ujung Genteng. Pas azan Isya kami sampai di pintu masuk wisata pantai ujung genteng, sebelum masuk kawasan pantai ujung genteng kami bayar restribusi dulu, untuk motor 8 rebong ya cyiinnn tanpa karcis, karena sudah sampai di tujuan saya berhentikan motor sambil liat map untuk cek penginapan, belum juga liat map sudah ada calo penginapan menawarkan penginapan dengan harga 100 ribu permalam dan katanya dekat pantai, tapi saya tolak, walau dirayu terus menerus saya tetep tolak dengan alasan kami tidak menginap. 5. Penginapan di Ujung Genteng Setelah menolak calo penginapan yang sedikit memaksa, kami lanjut naik motor sampe bibir pantai yang ada tulisan “UJUNG GENTENG” kami segera foto-foto, sambil foto calo penginapan lain terus merayu kami dan menawarkan penginapan 100 ribu, saya tetap menolak, dan lanjut foto, setelah gak di ganggu calo, kami duduk di tepi pantai sambil merokok, sambil melihat-lihat sekitar pantai, rupanya cukup banyak penginapan di dekat pantai, lalu saya pun pura-pura beli sesuatu di salah satu warung yang cukup banyak di kawasan pantai, padahal saya mau tanya penginapan, dan saya berhasil mendapatkan penginapan seharga 170 ribu yang dekat sekali dengan pantai. Penginapannya memang cukup sederhana, tanpa tivi, tanpa AC, yang ada cuman kipas angin berukuran besar, ga papa laahh yaw…. yang penting bisa istirahat, Setelah masuk penginapan kami segera istirahat karena sudah kelelahan naik motor, selanjutnya Zzzzzzzzz…. 6. Curug Cigangsa Setelah sholat subuh, kami siap2 ke pantai, suasana agak sepi, mungkin karena masih pagi atau mungkin juga karena masih suasana covid 19 atau corona yaw cyiinnn. Setelah merasa cukup main di pantai, kami kembali ke penginapan dan selanjutnya kemas-kemas untuk selanjutnya wisata ke Curug Cigangsa di wilayah Surade,dari map saya lihat waktu tempuh dari pantai ujung genteng ke Curug sekitar 1 jam. Obyek wisata Curug Cigangsa masih sepi pagi menjelang siang kali ini, motor yang parkir cuman motor kami doank sampai kami meninggalkan Curug. Untuk sampai ke Curug kami harus berjalan kaki melewati persawahan penduduk dengan melewati pematang sawah, cukup asri pemandangan menuju curug, saat mendekati Curug kondisi jalan menurun lumayan terjal, tapi jangan khawatir untuk jalan turun sudah di buatkan anak tangga dari semen, jadi lumayan aman cyinnn… Tapi buat saya lumayan bikin ngos-ngosan ahaayyy… Menurut saya curugnya cukup rekomend, sangat bagus buat foto, sayangnya ongkos parkir lumayan mahal yaitu 8 ribu permotor, menurut saya 5 ribu adalah harga parkir motor yang paling ideal tapi sudahlah 8 ribu masih wajar kok, kecuali kalau 20 ribu keatas ya cyiinn.. Setelah puas menikmati keindahan Curug Cigangsa dan puas foto-foto, kami meninggalkan Curug yang cukup intragamable ini dan kami siap kembali ke depok. Demikian semoga bermanfaat….
Kamubisa mencapai Sukabumi hanya dengan beberapa jam perjalanan dari Jakarta dengan menggunakan mobil, motor, dan kereta. Pantai Ujung Genteng Salah satu tempat wisata di Jawa Barat yang paling favorit adalah Pantai Ujung Genteng. Daftar rute, jadwal, dan harga tiket kereta ke Sukabumi bisa kamu lihat dengan lengkap di tiket.com. Cukup
Ujung genteng merupakan salah satu daerah yang memiliki panorama wisata yang sangat mempesona, terutama deretan pantainya, walaupun masih berada di jawa barat namun rasanya perjalanan dari Bandung menuju ujung genteng sangatlah melelahkan, selain karena jarak yang kurang lebih 200km, akses menuju ujung genteng yang melewati pegunungan di tambah jalan aspal yang banyak lubang di beberapa titiknya menjadikan perjalanan sangat melelahkan, tapi percayalah sesampainya di ujung genteng rasa lelah tersebut terbayarkan !!Oke kami bertiga berangkat sekitar pukul dari bandung menggunakan sepeda motor, untungnya anak saya gak terlalu rewel walaupun di bawa perjalanan jauh, sabar yah bocil semoga kedepannya bisa pake mobil biar bisa selonjoran disukabumi sekitar kami beristirahat sejenak di sebuah minimarket, cuaca saat itu sedang bagus2nya, cerah merona, membuat perjalanan kami lebih bermakna, yah walaupun kita tahu sedang musim hujan, semoga saja cuaca berpihak kepada kami. Beristirahat sejenakDi minimarket kami numpang ke wc sekalian beli cemilan embel-embel ke wc gratis hehehe, sebenernya si bocil yang beli cemilan, saya sendiri beli bakso tusuk yang nangkring di depan minimarket tersebut, cukup 5k lumayan untuk mengganjal di lanjutkan kembali, mulai masuk ke daerah jampang, perjalanan tidak semulus perjalanan bandung-sukabumi, daerah jampang tepatnya di beberapa titik jampang tengah dan kulon masih banyak jalanan yang berlubang semoga pihak terkait memperbaiki jalanan tersebut karena menjadi salah satu akses menuju selatan sukabumi, oh yah sebelum memasuki daerah jampang sebaiknya isi dulu bensin sampai penuh, karena setahu saya SPBU terakhir sebelum masuk daerah jampang yaitu di cikembar jampang tengah, sehabis itu tidak ada pom bensin besar hingga jampang kulon, kan gak lucu di tengah hutan kita kehabisan bensin hutan, rumah penduduk, hutan lagi, begitukah kira2 perjalanan melewati jampang, untung cuaca waktu itu sedang cerah jadi tidak terlalu horor saat melewati pukul kami tiba di surade, tinggal setengah jam lagi menuju ujung genteng, awalnya pengen istirahat sejenak sebari makan siang karena pantat sudah mulai panas, namun dengan berbagai pertimbangan akhirnya kami putuskan untuk istirahat di dekat ujung genteng aja menuju Ujung GentengSebelum memasuki ujung genteng kami melewati perkebunan kelapa yang memanjakan mata, cuacapun sangat mendukung, nah pas kami tiba di pintu masuk ujung genteng, tidak ada petugas yang menyetop kami, yaudah sayapun langsung tancap gas pelan-pelan saja naluri gratisan, seperti layaknya warlok wkkwkwkw, memang terlihat waktu itu wisawatan cenderung sepi padahal weekeend, mungkin karena lokasi ujung genteng sendiri jauh dari jakarta dan bandung, membutuhkan effort yang lebih untuk bisa lelah terbayarkan ketika sudah memasuki area pantai, oh yah, sebelum menuju penginapan, kami-pun istirahat sejenak di sebuah warung bakso, memang paling pas siang-siang panas gini makan bakso, harga baksonya 15k/ di penginapan pukul kami langsung di sambut oleh si empunya penginapan, namanya teteh ade orangnya helpfull dan ramah, oh yah nama penginapnnya villa sunset ujung genteng, kami pilih kamar paling murah, seharga 200rb harga weekend, selling pointnya, langsung menghadap pantai cibuaya dan berada di pusat keramaian pantai. sedikit review nih mengenai kamarnya kami pilih kamar camar seperti rumah panggung, terdapat balkon tempat nongkrong di luar, kipas angin, kamar mandi dalam, tv namun tidak nyala, air mineral gratis, free wifi lumayan kenceng untuk ukuran pantai, oh yah habis itu lantainya menggunakan bilik bambu, saya pikir terlihat norak, namun ternyata saya malah menyukainya ketimbang lantai keramik, karena biasanya kalau di pantai, kaki atau badan kita pasti akan menempel pasir2 yang akan terbawa hingga penginapan dan cenderung tertinggal di dalam kamar, nah beda dengan lantai bilik ini, layaknya keset, tidak meninggalkan jejak alias gampang untuk di bersihkan, jadi gak lengket2 deh selama di kamar. pengalaman yang menyenangkan pokoknya..Baru sampai bangetVilla sunset ujung gentengJam kami-pun jalan-jalan di sekitar pantai cibuaya, airnya sedang surut hingga garis pantainya menyentuh koral, jadi kurang cocok untuk bocil bermain air, namun pemandangannya sangat indah !! Setelah bermain-main sebentar, akhirnya kami pindah spot, ke bagian timur pantai ujung genteng, rencananya akan sedikit nostalgia ke tempat yang dulu pernah kamikunjungi waktu bocil masih dalam perut depan penginapan, Pantai cibuayaPantai cibuaya Ujung GentengKondisi sekarang tentu berbeda dengan kondisi beberapa tahun sebelumnya, banyak faktornya apalagi menyangkut dengan alam, masih di tempat yang sama namun kali ini dengan kehadiran si bocil, benar-benar nikmat yang sangat indah Allah Ujung Genteng sebelah timurAirnya sedang surutoh yah, karena airnya sedang surut akhirnya kami mencoba jalan2 ke tengah pantai meklihat isi karang-karang, banyak ikan-ikan dan hewan laut lainnya, namun banyak juga bulu babi. hati2 yah !! heheheMencari Bulu babiBulu babiSetelah puas bermain air, kami kembali ke penginapan dan dilanjutkan dengan mandi, sekitar kami pun mencoba menghabiskan waktu jalan-jalan menggunakan sepeda motor sebari mengecek lokasi dan akses jalan menuju pantai pangumbahan ternyata udah bagus, gak kayak dulu, Namun kami sangat beruntung, di waktu yang tepat sedang di adakan pelepasan anak penyu/tukik !! Awalnya sih pas sampai di depan pantai pangumbahan, petugas menyuruh kami untuk buru2 parkir, disitu saya bingung, diam sejenak dan mencerna apa yang di maksud petugas akhirnya sayapun mengerti maksudnya. oke !! kamipun langsung parkir motor lalu buru-buru masuk ke pantai pangumbahan. Tiket masuk pantai pangumbahan 10kOh yah, ini sebenernya keberuntungan yang berasal dari ketidaksengajaan, karena kami berniat hanya untuk nge cek akses jalan saja ke pantai pangumbahan, soalnya jalan ini salah satu tempat "nostalgia", boro2 kepikiran pelepasan tukik, malah kami kira pelepasan tukik esok pagi masuk ke pantai pangumbahan, ternyata sudah ada puluhan bahkan ratusan orang yang berjajar rapih menunggu petugas datang membawa ember yang berisikan tukik, kami yang berjalan masuk ke pantai berbarengan sok-sok'an SKSD dengan petugasnya, kamipun disuruh bergegas mengikuti petugas ngejar petugas kwkwkwkwIni pengalaman pertama kami melihat langsung bayi2 tukik di lepas liarkan ke alam, kegiatan ini hampir ada tiap hari di pantai pangumbahan, juga merupakan salah satu destinasi wisata yang wajib untuk di kunjungi ketika sedang berada di ujung genteng, oh yah, dari ratusan ekor tukir yang di lepas liarkan disini, tidak semuanya mereka bisa bertahan hidup, hanya 1 % nya saja, karena ketika sudah memasuki laut, bayi2 tukik tersebut menjadi buruan predator liar di alam, maka dari itu penting sekali adanya penangkaran penyu, agar ekosistem laut dapat tetap sudahlah nikmati saja senja di pantai pangumbahan bersama bayi2 tukik yang sangat lucu ini..Pantai pangumbahanPenangkaran penyu pangumbahanTiba kembali penginapan sekitar pukul kami istirahat sejenak dan siap2 makan malam,Malam hari kami habiskan dengan bersantai di depan teras, menikmati suara ombak, dan menikmati pula wisatawan yang baru hari jam pagi kami terbangun dan langsung cari sarapan, untungnya tepat di depan penginapan ada tukang bubur, langsung kami cusss memesan bubur hargnanya 10k sudah kumplit, cukup ramai pembeli karena memang sedikit penjual makanan di pantai ujung genteng ini..Oh yah, setelah sarapan kami bergegas menuju bukit teletabies, lokasinya tidak jauh2 amat dari lokasi kami menginap, sekitar 15 menit perjalanan menggunakan sepeda motor, tidak ada tiket masuk sejauh mata memandang, jadi bukit teletabies ini merupakan hamparan perbukitan yang di tumbuhi rumput hijau dan padang ilalang, jangan heran juga kalau di bukit ini banyak sekali sapi, karena memang cocok dijadikan tempat mengembala sapi karena rerumputan hijau yang melimpah. salah satu spot foto yang wajib di kunjungi saat berada di ujung genteng, layaknya new zealand from west teletabies Ujung GentengSetelah puas menikmati pemandangan di bukit teletabies kamipun kembali ke penginapan, rencananya sebelum bertolak kembali ke bandung kami mampir sejenak ke pantai pasir putih, lokasinya tidak jauh dari pantai pangumbahan, akses jalannya sendiri masih bisa di lalui oleh kendaraan roda 4. Dari penginapan menuju pantai pasir putih hanya membutuhkan waktu 15menit di parkiran kita belum bisa melihat pantai, karena memang harus treking melewati hutan sekitar 150 meteran, dari parkiran sendiri suasana cukup teduh karena memang banyak pepohonan walaupun panas matahari sedang terik-teriknya, tersedia beberapa warung disini jadi jangan khawatir kekurangan logistik yah, oh yah, ada 2 jalur menuju pantai pasir putih ujung genteng ini, yang pertama jalur utama terpendek, namun jalur tersebut sedang tertutup oleh bekas air pasang semalam, sebenernya masih bisa di lewati, hanya sebatas betis orang dewasa, namun kami memilih jalur kering yang agak muter dikit dari parkiran, hanya sekitar 5 menit saja berjalan kami sampai di pantai yang begitu luas dengan pasir pasir putih ujung gentengDisini kalian bebas beraktifitas, oh yah, tidak ada tiket masuk, hanya di kenakan biaya parkir saja, kalau gak salah sih kemaren kena 3k-5k permotor. Menurut kami Pantai pasir putih merupakan salah 1 pantai pasir putih ter debest di jawa barat, tapi perlu di ingat, pantainya gak bisa di pake berenang, hanya bisa bermain ombak di pinggiran saja yah karena ombaknya sangat besar. Ujung genteng begitu istimewa bagi kami, selain keramahan penduduk lokalnya, panorama alamnya selalu membuat terpesona, jika saja akses menuju kesana lebih di prioritaskan, bukan tidak mungkin ujung genteng bisa mengikuti jejak pangandaran yang sudah dulu menjadi modern. Ahhh.. ujung genteng tunggu aku kembali lagi, lagi , lagi dan lagii.....
SeginiBiaya Restorasi Motor 2-Tak dari Suzuki Satria 120, Yamaha F1ZR, Hingga Honda NSR 150 Sueb, Pilih Naik Angkot ke Lokasi Syuting KM Ilham 01 rute Ujung Genteng-Sindangbarang terpecah
Pertama kalinya touring naik motor ke Sukabumi. Perjalanan 7 jam ngga terasa karena ngga kena macet dan perjalanan aman lancar jaya tahun biasanya udah jadi agenda roadtrip ke Bali. Sudah bertahun-tahun, urusan liburan akhir tahun ngga pernah absen. Tapi tahun ini hal? Ya apalagi kalau bukan karena covid. Lonjakan penghamba liburan pasti meningkat saat akhir tahun begini. Tidak terkecuali saya. Adrenalin pengen liburan dan kebosanan sudah melanda semenjak tengah tahun. Bahkan sampai males update punya motor 150 cc yang sering banget kepikiran buat make jauh, yang ngga sekedar rumah kantor aja yang berjarak 10 menit. Tapi mau kemana???Berhubung ngga punya temen motor, ngga tau tempat touring yang asik, dan aku adalah emak-emak 2 anak yang ngga mungkin jalan sendirian, jadilah bengong aja mantengin IG Story orang kebeneran banget nemu story si rani yang lagi kangen touring. Passs nih buat diajak mabok jalan bareng. Ngga kaleng-kaleng, mainnya langsung aja jauh ke well, keliatannya deket klo hanya situgunung. Tapi ternyata plannya ke Ciletuh yang ternyata deket Ujung Genteng yang ternyata 7 jam jauhnya dari Bogor *jeng ketipu sama Google Maps yang ngaco ngasi jarak dan waktu, akhirnya perjalanan panjang siang malam sampai juga di salah satu GeoPark yang diakui Gantung SitugunungSebelum sampai ke tujuan aslinya, saya mau cerita dulu tentang tempat seru nan menegangkan. Ngga heran tempatnya rame walo sedang Covid gini, karena emang sebagus jembatan gantung ini baru banget. Sekitar 2 tahunan, sementara saya terakhir kali ke sana di tahun 2014 sewaktu anak-anak masih cilik riwut gitu. Waktu itu nginep di Tanakita dalam rangka gratisan menang ke sini itu ngga sengaja, karena kecepetan sampai di Sukabumi. Menyetir motor lewat jalan tikus dan ngga macet bikin perjalanan lancar jawa. Oia maksudnya bukan ngga ada kemacetan, tapi karena naik motor jadi ngga ikutan bermacet ria perjalanan sampai di Cibadak hanya 2 jam, start dari KFC sebelah Terminal Baranangsiang. Ngerasa kecepetan akhirnya jajal ke Situgunung ke tempat jembatan gantung yang kesohor kalau ke sini itu kayaknya pagi. Belum macet dan ngga susah cari parkiran. Apalagi kalau bawa keluarga + mobil. Kalo motor, ya jangan ditanya. Gampang banget kakinya lumayan jauh dan lumayan naik turun, jadi siapkan fisik dan juga uang tentunya. Ngomong-ngomong uang, ini untuk biaya selfie naik ke jembatan sih harga tiket masuk Situ Gunung Suspension Bridge ? Hmm ini bebas, mau pilih yang ekonomis, standar, atau VIP. Karena semua bebas dipilih sesuai ukuran mau yang ekonomis, bisa beli tiket 50rb. Ini include welcome drink, naik jembatan gantung dan pulangnya jauh muterin air terjun. Kurang lebih jalannya agak standar tapi juga sama antrinya ada di harga 60rb. Bedanya sama yang versi ekonomis, jalur pulangnya lebih pendek. Naik jembatan sekali lagi buat motong jalan dan ngga perlu muterin air terjun. Jalurnya lebih singkat, sekitar jalur sultan juga ada, bayarnya 100ribu. Ini sedari awal langsung pilih papan penunjuk VIP ya. Karena kalo jalur rakyat nanti malah salah. Jadi enaknya si jalur VIP ini, ngga pake ngantri. Trus dari depan sampe pintu masuk jembatan dianterin. Pulangnya juga sama sih lewat jembatan kedua, tapi lebih enak karena ngga capek antri mau pilih yang mana, ya terserah Anda. Yang pasti semuanya dapet view jembatan gantung yang menawan, yang bikin deg-degan, plus jantungan karena jembatannya goyang-goyang dan berada di ketinggian 107 dong seremnya serunya gimana! So far sih aman ya, karena jembatannya terikat kuat dan kita pakai sabuk pengaman yang ngga dipasang dimana-mana, cuman dilingkerin aja di obviously breath taking, udaranya seger banget, dan jalannya lumayan panjang karena kita kudu jalan sepanjang 243 meter. Dijamin takut dapet angle baru untuk lihat hutannya Indonesia yang bagus banget itu. Dan ini adalah salah satu jembatan yang terpanjang di Asia Tengara CiletuhSelesai antri yang panjang buanget itu, jam 4 sore baru turun gunung. Untungnya ngga hujan, jadi bisa leluasa rencanain rute yang lain. Nah, berhubung si Google Maps cuman ngasi lihat 2 jam aja ke Ciletuh, akhirnya kita bablas aja. Dengan perkiraan jam 6 sore bisa ya, plisssssss. JANGAN PERNAH PERCAYA GOOGLE MAPS! I warn you!Udah kesekian kali ketipu Gmaps yang akhirnya kaya pasrah aja dikibulin wkwkwk. Perjalanan yang “katanya” hanya 2 jam saja, ternyata 4 jam loh sodara-sodara. Aku ndak ngerti ini dia gemana sih dong, jam 6 sore itu baru nyampe di Palabuhan Ratu, yang kita kira cuman 1 jam-an lagi aja. Ternyata masih 73 km yang melewati bukit di malam hari nomor satu untuk perjalanan ke Ciletuh, lakukan di SIANG HARI. Kalo kepepet malam hari seperti saya, please hati-hati. Saya beruntung banget ngga hujan. Karena jalanan pasti licin ditambah lagi gelap. Untungnya, sepanjang perjalanan aman dan jalanan juga pastikan kendaraan dalam kondisi prima apabila terpaksa berjalan malam. Yang pasti, kalau kemalaman di jalan harus banget cari penginapan. Jangan yang saya dapatkan itu setelah menempuh perjalanan 2 jam lamanya dari tempat persinggahan untuk mengisi bensin dan makan. Kebayang dong frustasinya gimana. Udah malam padahal baru jam dan pengen tidur karena ketakutan di jalan wkwkwk. Untungnya nemu penginapan cakep dan yang pengen nginep murah dan punya view keren, cus ya booking dulu aja di Homestay Geopark Ciletuh Palabuhanratu D’Sakinah Panenjoan di nomor hape 0812 9129 7710 – 0858 7284 6757. Dijamin murah, cuma 200rb aja semalam bisa berdua dalam 1 dan frustasi akibat semalaman berkendara, akhirnya tuh semua kebayar banget dengan pemandangan pagi seperti ini ^^.Ya well, ini berada di pintu masuk Geopark Ciletuh, yang mana orang mengira Geopark itu yang ada pantainya dan ada Geopark Ciletuh adalah sebuah kawasan wisata dan budaya yang lengkap yang memenuhi persyaratan menjadi Geopark yang diakui dunia. Gimana ngga keren banget, itu dari jauh udah kaya Niagara loh air kawasan Palabuhan Ratu Ciletuh ini dulu adalah daratan yang sama rata. Tapi kemudian sebagian amblas dan membentuk elevasi yang berbeda-beda. Makanya ada bagian atas dan bagian letak kemagisan keindahannya, kita bisa melihat dataran rendah dengan lebih leluasa dari dataran atas karena jaraknya yang tidak terlalu jauh. Yang paling penting, bisa langsung melihat view pantai yang cakep cuma itu, semua kawasan ini tuh indah banget dan lengkap. Jadi kalau mau ke pantai ada, ke air terjun ada, tracking juga bisa, motoran naik turun dengan track yang menegangkan juga ada. Mau nongkrong di ketinggian juga ada. Yang pasti jangan sepedaan, bisa gempor banget penting lagi, sebaiknya semua dilakukan pada pagi sampai sore hari. Selain jalanan aman, pemandangan juga keren abis di waktu siang. Pasti pengen berhenti terus buat poto-poto saking ampun, beneran keren banget dan aman buat lepas masker, jadi bisa hirup udara segar waktu naik motor. Duh pengen deh ke sana Touring Ala-ala Biar NyamanNah yang lagi bosen dan ngga bisa kemana-mana, pilihan touring naik motor bisa jadi menarik nih. Saya sendiri pun baru kali ini ngelakuin loh gara-gara temen lagi suka banget ama motor. Jadi buat yang nyubi kaya saya, bisa lumayan sharing nih. Apa aja sih yang perlu dipersiapkan, apalagi kalo ada planning ke Sukabumi Geopark kudu mumpuni. Ini bukannya mau sombong, tapi emang jalanan di sana nanjaknya ngga kaleng-kaleng. Sumpah tinggi banget dan bakal susah kalo motornya ngga mumpuni. Kita sendiri yang bakalan susah wekekek. Minimal 125 CC masih oke buat diajak jalan. Eh tapi tergantung skill pengendaranya juga harus selalu full. Sebetulnya banyak banget pengisian bensin mini untuk motor walo di tengah hutan sekalipun. Tapi yang paling amannya adalah bensin harus selalu terisi dan segera cari pengisian ketika sudah sisa setengah. Mana taukan abis ini masuk hutan dan harus selalu ready, kalo bisa pake motor yang bisa ngecas. Ini bakalan berguna untuk komunikasi antar pemotor. Saya sendiri pake Discord yang mana ngga guna wkwkwk. Sekitar sejam dua jam masih oke, tapi begitu masuk gunung dan sinyal naik turun, ya wassalam. Tapi klo bisa lancar, itu bakalan enak sih. Apalagi tipe yang suka ketinggalan kaya saya tujuan dan mengukur jarak. Saya baru ngeh yang namanya ngukur jalan tuh kaya gini. Karena biasa naik mobil, ukuran saya biasanya 1km itu 1 menit iya, segila itu kalo di jalanan wkwkwk. Nah berbeda dengan motor, ternyata ngga begitu. Jadi bakalan 2-3x lebih lama karena ngga nyampe kecepatannya walo udah digeber. Pastikan di awal udah tau berapa km yang ditempuh dan berapa lama dan makan yang banyak. Ini udah paling penting ya, jangan sampe masuk angin. Pastiin selalu kenyang dan badan dalam keadaan hangat. Ribet kan kalo sakit di jalan, nanti siapa yang bawa motornya pas pulang wkwkwkJalan siang hari dan set waktu. Menurut saya, ini yang paling penting. Jalan malam itu berbahaya dan berisiko tinggi. Jadi jangan sampe salah menghitung waktu kaya saya nih yang harus tetep jalan di malam hari karena kanan kiri hutan dan jurang postingan panjang ini berakhir sudah. So far saya suka banget ama touring ini. Nikmatin banget dan bikin nagih. Kira-kira kemana lagi tempat yang asik buat di-touring-in? 5 votesArticle Rating
Perjalananditeruskan ke Anyer, Labuan, dan Sawarna. Jika Anda berangkat dari Bandung, Anda dapat menuju Cianjur, kemudian arahkan kendaraan ke Sukabumi. Perjalanan selanjutnya ke Cibadak, Pelabuhan Ratu, Cisolok, dan Sawarna. Secara umum jarak tempuh Jakarta ke Sawarna sekitar 222,8 Km dengan waktu tempuh sekitar 4,5 jam.
Raju Febrian 16 Sep, 2017 JAKARTA, 16 September 2017 - Perjalanan kami ini bukan tergolong perjalanan istimewa. Biasa saja, karena daerah yang kami tuju sudah puluhan kali menghias puluhan media massa maupun Youtube. Nama daerah tujuannya Ujung Genteng, daerah wisata yang terletak di kawasan Sukabumi Selatan, Jawa Barat. Daerah wisata yang terkenal dengan program pelestarian penyunya di Pantai Pangumbahan. Saya sendiri sudah tiga kali ke sana, dua kali dengan motor dan sekali dengan kendaraan roda empat. Namun rute yang saya ambil selalu dari Bagbagan, Pelabuhan Ratu, menuju Ujung Genteng. Mungkin yang istimewanya dari perjalanan ini, saya mengambil rute yang berbeda, dari daerah Cikembar, Sukabumi menuju Ujung Genteng. Kami ingin tahu perjalanan dari Cikembar kayak apa karena katanya medannya lebih menantang, tapi jaraknya lebih jauh daripada kami lewat Bagbagan. Kondisi jalan pun katanya lebih jelek. Saya berangkat dari Jakarta berdua saja dengan Tomi. Kami berdua menunggangi motor yang sama, motor trail Kawasaki KLX 150 S. Cuma tahun motor milik saya lebih muda 2 tahun; 2012 vs 2014. Kami berangkat Jumat sore dari Jakarta untuk menginap dulu di daerah Parung Kuda setelah itu baru Sabtu paginya berangkat ke Ujung Genteng. Terlalu beresiko jalan malam langsung dari Jakarta ke Ujung Genteng. Jalanannya sepi dan harus melewati hutan-hutan yang sepi perkampungan penduduk. Selain itu akan sangat melelahkan. Prediksi kami, perjalanan dari Jakarta ke Ujung Genteng memakan waktu sekitar 7 jam. Karena kami hanya berdua yang jalan, kami memilih tak jalan malam. Saya bertemu dengan Tomi di McDonald Padjajaran, Bogor, lalu dari situ kami ambil jalan pintas untuk menghindari macet di jalanan Ciawi atau pun Cihideung. Jalanannya sepi dan gelap, tak ada mobil besar atau pun kecil karena kami menelusuri jalanan kampung yang sepi. Di antaranya kami harus melewati daerah kuburan Cina Cipaku, Bogor. Kami tiba di Parung Kuda sekitar pukul malam dan menginap di sebuah penginapan kecil di daerah itu. Bersambung ke Bagian 2 EKA ZULKARNAIN Raju Febrian 16 Sep, 2017 Baca Semua Artikel Unggulan Terbaru Populer Artikel yang direkomendasikan untuk anda Baca Semua Motor Unggulan Terbaru Yang Akan Datang Populer Artikel Motor dari Oto Berita Artikel Feature Advisory Stories Road Test
Untukmenuju Ujung Genteng, saya ngeteng aja ama temen-temen. Berikut adalah urutannya : Kami ber-4, dari jakarta naik KRL ke Bogor (Rp5000) +/- 30 menit; Nyebrang dari stasiun Bogor ke Bogor Paledan. Kereta Parangrango Bogor Paledan - Sukabumi. (Rp20000) +/-2,5 jam. Fyi keretanya lelet banget, tapi ada AC dan ada restorasi dan charger.
Skip to content Kalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikel Home » Lifestyle » Mau Berkunjung Ke Ujung Genteng? Ada Tempat Menarik Lho! Dibaca Normal 7 Menit Mau Berkunjung Ke Ujung Genteng? Ada Tempat Menarik Lho! Jadi guys hari ini Finansialku mau ngajak kita semua untuk jalan-jalan ke Ujung Genteng nih, siap buat jalan-jalannya? Jangan sampai ketinggalan ya… Siap? Meluncur! Objek Wisata Pantai Ujung GentengRencanakan Ke Ujung Genteng Yuk!Ke Ujung Genteng, Kunjungi Tempat-tempat Ini!Curug CikasoCurug CigangsaPantai MinajayaPantai Ombak 7Pantai Ujung GentengMenikmati Hari Libur di Pantai Ujung Genteng Objek Wisata Pantai Ujung Genteng Jadi guys, ada gak yang sama pemikirannya dengan mimin? Nama tempat untuk wisata yang satu ini unik ya? Ujung Genteng!? Ujung Genteng, Sukabumi terkenal akan wisatanya yang menarik serta pemandangan alamnya yang dapat menghipnotis pengunjung. [Baca Juga 4 Tipe Travelling Liburan Sendiri, Beli Paket Wisata dan Lainnya, Kamu yang Mana?] Tidak hanya wisatawan lokal, wisatawan luar negeri juga akan berpikir yang sama bahwa objek wisata Ujung Genteng itu luar biasa menakjubkan untuk dinikmati. Jika berkunjung ke wisata di wilayah Sukabumi ini akan jatuh hati pada keindahan alami alamnya. Dijamin! Gak percaya? Coba Berangkat sekarang! Rencanakan Ke Ujung Genteng Yuk! Buat buat kita semua nih, yuk mulai rencanakan liburan mendatang ke Ujung Genteng. Perlu direncanakan, jangan mendadak, takutnya gagal. Yang direncanakan termasuk dananya juga ya guys. Kalau mendadak, uang yang kita pakai buat liburan ke Ujung Genteng itu, pasti bukan dana yang seharusnya. Jangan sampai liburan memakai dana lain ya. Nah kalau mau liburan kita tidak menjadi bencana, lebih baik kita rencanakan jauh-jauh hari termasuk rencanakan dana liburan ini dengan baik. Solusinya Finansialku, Aplikasi Finansialku bisa kita pakai untuk mulai membuat rencana dana liburan ke Ujung Genteng ini. Sudah punya aplikasinya? Buat yang belum, buruan download sekarang. Tersedia di Google Play Store maupun Apple Store ya… Pengen yang praktis? Klik aja link ini untuk mulai mengunduh aplikasinya ya… Ke Ujung Genteng, Kunjungi Tempat-tempat Ini! Banyak sekali objek wisata yang berada di Ujung Genteng ini, mulai dari Curug, hingga pantainya. Tidak hanya tempat wisatanya saja yang menjadi buruan para pengunjung. Ketika mengunjungi suatu tempat wisata, pastilah tempat penginapan terdekat juga akan dicari. Ehm… Finansialku tidak akan berlama-lama lagi, pasti sudah tidak sabar untuk melihat bagaimana gambaran Ujung Genteng yang menakjubkan itu. Simak ya, sayang untuk dilewatkan. Ini dia tempat-temapatnya Curug Cikaso Curug Cikaso Curug ini semakin banyak pengunjungnya, selain pemandangannya yang indah, dari lokasi inilah kita dapat melihat tiga Curug lain. Ketiga Curug yang dapat kita lihat dari lokasi Curug Cikaso ialah Curug Asepan, Curug, Aki, dan Curug Meong. Yang di mana masing-masing Curug memiliki ketinggian yang sama, yaitu dengan ketinggian 80 meter. Lebar tebing dari ketiga Curug itu kurang lebih mencapai 100 meter. [Baca Juga Asyiknya Menginap di 5 Hotel Kapsul di Bandung yang Tak Terlupakan] Bahkan di bawah Curug tersebut ada kolam renang yang dapat digunakan untuk berendam. Jika ingin datang ke Curug Cikaso disarankan untuk datang lebih pagi, sebab akan dapat merasakan udara sejuk dan dingin. Kamu perlu tahu, visual Curug ini sangat indah. Kita seperti melihat selendang yang menggantung jatuh dari surga, air yang jatuh terlihat seperti selendang yang putih, bersih, lembut. Bila melihat visualnya saja kita sudah takjub, sampai habis memori untuk berfoto di Curug ini pun kita tidak akan berhenti mengaguminya. Jadi pengen langsung berangkat ya… Curug Cigangsa Curug Cingangsa Curug Cigangsa ini tidak jauh dari lokasi Curug sebelumnya, Curug Cikaso. Pemandangan di Curug yang satu ini tidak kalah indahnya dengan Curug lain. Ciri khas dari Curug Cigangsa ini memiliki tiga tingkatan, yang di mana menurut warga hal itu terjadi akibat longsor. Selain air terjun yang dapat kita nikmati pemandangannya, pengunjung dapat melihat masigit atau disebut dengan batu masjid. Untuk menuju Curug Cigangsa ini cukup sulit, wisatawan harus melewati lereng yang sangat curam dan licin. Namun kesulitan itu terbayar-kan dengan pemandangan yang indah. Ssttt… namun kamu perlu hati-hati bila ke tempat ini, pasalnya kata orang-orang sekitar, bila kamu ke tempat ini, kamu akan tidak mau pulang. Kenapa ya? Karena kamu akan terbuai dengan pesonanya yang sangat memukau. Saking memukaunya kamu akan betah di Curug ini, yakin deh, kamu pasti bakal bilang, GAK MAU PULANG! Pantai Minajaya Pantai Minajaya termasuk pantai yang masih bersih dan warna lautnya yang biru langit. Saat air surut, wisatawan akan dapat melihat kegiatan masyarakat sekitar yang sedang mencari rumput laut. Tidak hanya itu saja, wisatawan juga akan dapat melihat prosesnya bapak-bapak yang sedang mencari lobster. [Baca Juga Gaji Rp5 Juta Sebulan, Mau Liburan Keliling Eropa? Ini Caranya] Bagi yang ingin bermalam di wilayah ini dan melanjutkan perjalanan wisata di esok hari dapat menyewa penginapan di sana. Banyak Villa Ujung Genteng yang menyewakan tempat untuk bermalam di sekitar wisata. Untuk harganya pun juga cukup murah, mulai dari harga ratusan ribu hingga lebih dari itu. Kalau mau menikmati lobster yang segar di tempat ini, tentunya perlu mengeluarkan dana lebih ya…. Pantai Ombak 7 Pantai Ombak Tujuh Hobi berselancar? Tempat ini sangat cocok untuk kamu. Pantai Ombak 7 ini sangat cocok untuk kamu yang menyukai kegiatan olahraga air ini. Di pantai ini kamu dapat berselancar dengan baik dan lancar, sebab ombaknya yang besar. Namun untuk menuju ke Pantai Ombak 7, pengunjung harus menyewa atau menggunakan jasa ojek untuk mengantar ke tujuan. Sebab tidak langsung turun ke pantai dan jalanannya yang cukup terjal. Ke tempat ini, kamu akan benar-benar memanjakan mata dengan pemandangan birunya air. Pantai Ujung Genteng Pantai Ujung Genteng Menuju Pantai Ujung Genteng ini cukup mudah, bahkan tidak akan melewati jalan yang terjal atau membahayakan. Bukan hanya pemandangan pantai Ujung Genteng itu sendiri yang menakjubkan. Sepanjang jalan menuju pantai ini begitu indah. Di pantai ini kita bisa merasakan sensasi menangkap lobster loh, dengan ikut membantu para nelayan. Menikmati Hari Libur di Pantai Ujung Genteng Itulah beberapa wisata yang berada di sekitar wilayah Ujung Genteng. Tidak hanya tempat wisata yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Namun kamu juga dapat menyewa penginapan yang ada di sana, sembari menikmati indahnya pemandangan. Hari-hari penat selama kerja akan hilang, luntur, rontok begitu kita berada di tempat wisata ini. Karena pesona alamnya yang menjanjikan itu. Jadi, mau menikmati hari libur bersama doi, maupun keluarga pasti akan merasa sangat bahagia di Ujung Genteng. Yakin kamu tidak penasaran dengan tempat wisata yang sudah kita review di atas? Kalau penasaran ayo, segera penuhi rasa penasaran itu dengan liburan di sana! Ajak keluarga atau keluarga tercinta. Buat kamu yang sudah pernah mengunjungi salah satu tempat wisata di atas, boleh donk share pengalaman kamu di kolom komentar. Jangan lupa juga untuk berbagi artikel ini untuk teman-teman kita ya… Terima kasih! Sumber Referensi Sisil Angelin. 10 September 2018. 10 TEMPAT WISATA UJUNG GENTENG YANG TERSEMBUNYI DAN INDAH. – Zain Nurjaman. 11 Juni 2020. 10 Foto Pantai Ujung Genteng Ini Bisa buat Kamu Pengin Berlibur Lho!. – Sumber Gambar 01 – 02 – 03 – 04 – 05 – 06 – Ike Nofalia, adalah seorang ibu rumah tangga yang saat ini bekerja sebagai penulis freelance. Memiliki background S1 Teknik Informatika, di Universitas Nusantara PGRI Kediri. Sejak tahun 2013 sampai saat ini bekerja sebagai content writer, dan mempunyai pengalaman sebagai admin web, marketing web online, admin sosmed, dan sedang menggeluti bisnis online. Related Posts Page load link Go to Top
Padakunjungan saya bersama para pemenang Skyscanner Bloscars Award 2014 dari Indonesia tersebut, saya mencoba beberapa cara yang mungkin jarang digunakan turis-turis (terutama, yang berasal dari Indonesia) untuk menjelajah Singapura, dan menikmati objek-objek yang terdapat di kotanya.. Sejak pukul sembilan pagi, kami telah berkumpul tepat di bawah Singapore Flyer, yang juga merupakan icon
Pantai Ujung Genteng riki_rikarya dari 17 Pengunjung Baca ulasanPantai Ujung Genteng merupakan pantai yang terletak di wilayah bagian selatan Sukabumi, Jawa Barat. Pantai ini ada di daerah Ujung Genteng, Ujung Genteng merupakan salah satu pantai yang terkenal di daerah Sukabumi. Meskipun begitu, suasana pantai ini masih cukup tenang dan asri karena tidak terlalu dipadati oleh Pantai Ujung Genteng terletak di wilayah selatan Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Jaraknya sekitar 80 km dari pusat kota Sukabumi. Perjalanan dari Jakarta dapat ditempuh dalam waktu sekitar enam jam perjalanan. Sedangkan perjalanan dari kota Bandung dapat ditempuh dalam waktu sekitar empat jam menggunakan mobil memang lebih lama dibandingkan dengan menggunakan motor. Pengunjung juga harus berhati-hati dalam berkendara karena jalanan yang berliku, menanjak, serta tidak beraspal di beberapa bagian. Namun pemandangan yang tersedia sepanjang perjalanan juga sangat indah dan menarik sehingga pengunjung tidak akan bosan sepanjang menggunakan transportasi umum, pengunjung dapat menaiki bus tujuan Sukabumi. Alternatif transportasi lain yaitu menggunakan kereta lokal dari Stasiun Bogor atau Bandung. Dari terminal Lembursitu Sukabumi perjalanan dapat dilanjutkan menggunakan angkutan umum ke arah jika ingin mengunjungi pantai-pantai lain di sekitar pantai Ujung Genteng, pengunjung lebih baik menggunakan kendaraan pribadi karena lokasi antar pantai yang cukup berjauhan dengan medan yang Tiket Masuk ke Pantai Ujung GentengPengunjung yang ingin masuk ke wilayah pantai Ujung Genteng harus membayar tiket masuk sebesar hanya Rp per orangnya. Biaya masuk ini belum termasuk biaya parkir biaya parkir motor sebesar Rp untuk satu motor. Biaya parkir mobil yaitu sebesar Rp untuk satu mobil. Sedangkan biaya parkir bus yaitu sebesar Rp untuk satu MenarikBerikut adalah beberapa aktivitas yang bisa dilakukan pengunjung di pantai Ujung GentengMenikmati keindahan pemandangan pasir pantai dan lautPemandangan Pantai Ujung Genteng gurilapsWisatawan yang datang ke pantai sebagian besar menghabiskan waktunya untuk menikmati keindahan pemandangan pasir pantai dan laut. Lokasi pantai Ujung Genteng yang terpencil membuat pengunjung merasa seperti ada di pulau pribadi. Wilayahnya yang bersih dan tenang dilengkapi dengan pemandangan yang menyejukkan mata akan membuat setiap pengunjung menjadi air di pinggir pantaiAir di laut sekitar pantai Ujung Genteng masih sangat jernih sehingga sangat aman dan nyaman untuk wisatawan yang ingin bermain air atau berenang. Ombaknya juga tidak sebesar pantai-pantai lain di jajaran laut selatan. Meskipun begitu, pengunjung harus tetap berhati-hati terutama saat ombak pasang. Saat ombak pasang, pengunjung bahkan dapat bermain papan di spot foto atau selfie yang indahPantai Ujung Genteng menawarkan berbagai tempat dengan pemandangan indah yang bisa menjadi spot foto dan selfie. Di kawasan Ujung Genteng juga terdapat puing-puing bekas dermaga peninggalan jaman Belanda. Banyak orang yang menjadikan puing-puing ini sebagai obyek foto yang dan menyantap hasil laut segarMasyarakat lokal di sekitar pantai Ujung Genteng sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Mereka juga terkadang menjual sebagian hasil tangkapannya ke wisatawan. Wisatawan dapat membeli hasil laut segar ini dengan harga yang sangat terjangkau. Apabila ikan tersebut ingin langsung dimakan, pengunjung membakarnya di warung-warung makan yang tersedia. SejarahNama dari pantai Ujung Genteng diambil dari lokasi pantai. Lokasi pantai ini berada di bagian ujung bawah pulau Jawa sehingga dinamakan Ujung Genting atau Ujung Genteng. Hal ini berkebalikan dengan nama Ujung Kulon yang berarti ada di ujung sebelah Ujung Genteng di Sukabumi ini juga disebut sebagai Mutiara yang Tersembunyi. Pantai ini memang memiliki karakteristik yang berbeda dari pantai lain di deretan laut selatan. Pantai Ujung Genteng memiliki lebih banyak daerah laut yang tidak berombak terlalu ada pantangan atau larangan Pantai Ujung Genteng ini, namun pengunjungi diharapkan tidak membuat kegaduhan yang berlebihan. Selain itu, tidak melakukan aktivitas yang merusak obyek wisata bahari lainnya, pantai Ujung Genteng memiliki fasilitas yang cukup lengkap bagi para pengunjungnya. Apalagi pantai ini merupakan salah satu pantai yang paling terkenal di yaitu mencakup tempat parkir yang aman dan cukup luas, kamar mandi, tempat ibadah atau musholla, penginapan, toko makanan dan suvenir, penyewaan peralatan air, dan kios penjualan ikan di Pantai Ujung GentengDi sekitar pantai Ujung Genteng terdapat berbagai penginapan dengan rentang harga dan fasilitas yang bervariasi. Hanya dengan mengeluarkan uang sekitar Rp hingga Rp per malam, pengunjung sudah bisa mendapatkan kamar penginapan sederhana. Untuk pengunjung yang menginginkan villa dengan fasilitas mewah juga ada di dekat pantai Ujung satu hotel yang paling dekat dengan pantai Ujung Genteng yaitu hotel Sparks Odeon. Hotel ini hanya berjarak setengah kilometer dari pantai. Hotel ini memiliki desain minimalis modern dengan penggunaan warna-warna lembut yang lain yang juga dekat dengan pantai yaitu hotel Permata Hijau. Hotel ini berjarak sekitar satu kilometer dari pantai Ujung Genteng. Hotel ini cocok untuk keluarga karena menawarkan paket kamar untuk keluarga dan terdapat area bermain untuk anak kecil.
. 3evp2ibqdu.pages.dev/993evp2ibqdu.pages.dev/1673evp2ibqdu.pages.dev/3663evp2ibqdu.pages.dev/613evp2ibqdu.pages.dev/1683evp2ibqdu.pages.dev/923evp2ibqdu.pages.dev/1093evp2ibqdu.pages.dev/2003evp2ibqdu.pages.dev/277
rute ke ujung genteng dari jakarta naik motor